Kamis, 13 Agustus 2015

Pengalamanku Mengikuti MOPD di Krismit :)



Pada tanggal 8-11 Juli 2015, aku ikut Masa Orientasi Peserta Didik Baru SMA Krista Mitra. Sebelumnya aku dan teman-teman ikut pembekalan di hari Senin, 6 Juli 2015. Di hari pertama, aku datang ke Jembatan Siangker dengan tidak mengepang rambut. Aku lihat rambut temen-temenku semuanya sudah dikepang dua dengan rapinya. Tapi itu karena sie acara salah memberitahu saya di chat BBM. Katanya rambut dikepang di sekolah. Walaupun bukan salahku, aku tetap shock. Takut banget dimarahi. Akhirnya waktu sudah disuruh berbaris,  aku bilang ke kakak asuhku. Aku bersyukur sie acara membantu aku mengepang rambut. Jantung sudah tidak berdebar-debar lagi. Kelompokku adalah kelompok Candor. Bersyukur banget bisa masuk kelompok ini. Teman-temannya baik walaupun usil, kompak, dan sedikit gila. Waktu makan siang, aku dan kelompokku makan makanan yang kurang enak. Itu membuat kita belajar bersyukur, kata kakak TK. Yang paling tidak enak adalah makan pete. Aku sampe harus menelannya pakai air putih, kayak minum obat aja. Gara-gara petenya kebesaran, rasanya mau muntah. Aku cuma berhasil menelan dua pete saja. Tuhan memang bener-bener baik. Dia mengirim seorang malaikat pemakan pete yaitu Danis. Delapan pete lainnya aku beri ke dia. Teman-teman yang tidak kuat pun memberi petenya ke dia. Yaampun, dia bisa habisin semuanya. Aku bersyukur banget. Waktu bikin atribut, aku dan teman-teman tidak selesai bikinnya. Akibatnya kita semua dimarahi kakak-kakak TK. Kita diberi hukuman paper 1 halaman. Hiks.

Waktu hari kedua, aku datang lagi ke Jembatan Siangker. Aku lupa kalau tidak boleh bawa HP. Aku bawa HP, daripada dosa, mending aku mengaku saja ke kakak panitia. Aku dapat hukuman 3 halaman paper. Hiks lagi. Yang paling menantang yaitu, pada hari ketiga. Saya dan teman-teman sekelompok berjualan di sekitar Tugu Muda. Rasanya sedih kalo nawarin lalu ditolak. Tapi kami tidak mau putus asa. Berjuang terus. 

Yang paling tidak enak adalah hari keempat, siangnya kakak-kakak malah bertengkar di depanku dan teman-teman. Gatau salahnya kita apa, kayaknya gara-gara terlambat berkumpul di lorong lantai 2. Sebenarnya aku dah tau kalo kakak-kakak cuma acting. Aku tidak mau nangis biar kelihatan kuat. Tapi aku malah mbrambang. Sungguh air mata yang tak diinginkan. Gara-gara nangis, aku dimarahi, hanya bisa menangis tapi tidak bisa bertindak. Akhirnya itu semua selesai dengan sukacita. Malam inagurasi, rasanya lega banget bisa menyelesaikan MOPD bareng teman-teman. Ada waktu untuk kasi kenang-kenangan atau performance tiap kelompok untuk kakak-kakak panitia. Waktu Candor maju ke depan, aku dan teman-teman memperagakan kita lagi dimarahi sama kakak-kakak TK. Rasanya pengen ketawa. Puji Tuhan, aku dan temen-temen dapet banyak hal dari MOPD. Sungguh bermakna untuk kehidupan. :)